Pemerintah Kabupaten Ciamis terus berupaya menekan angka stunting di wilayahnya. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah peluncuran buku pedoman "Gerabah Stunting Manis" (GSM) oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Ciamis. Buku ini akan menjadi panduan bagi para kader penggerak dalam menangani kasus stunting secara lebih efektif dan terarah.
Kepala DP2KBP3A Ciamis, Dian Budiyana, menegaskan bahwa buku pedoman GSM disusun sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menangani stunting secara sistematis.
"Seluruh informasi dalam buku ini telah dirancang secara rinci agar para kader dapat segera bertindak setelah melakukan pendataan," ujarnya.
Buku pedoman GSM mencakup berbagai metode pendataan, mulai dari mekanisme pencatatan, verifikasi, hingga validasi data. Selain itu, buku ini juga berisi panduan mengenai identifikasi risiko stunting (KRS), pendampingan keluarga, implementasi program GSM, serta prosedur monitoring dan evaluasi.
"Buku ini menjadi acuan utama bagi tim penggerak GSM dalam menangani kasus stunting. Dengan adanya pedoman ini, intervensi yang dilakukan akan lebih terarah dan sesuai standar," tambah Dian.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Kabupaten Ciamis pada tahun 2020 tercatat sebesar 24,21 persen. Angka tersebut menurun menjadi 16,00 persen pada 2021, namun kembali meningkat menjadi 18,6 persen pada 2022. Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting hingga 14 persen pada akhir periode RPJMD.
Untuk mencapai target tersebut, Pemkab Ciamis mengadopsi pendekatan kolaboratif melalui strategi pentahelix, yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, akademisi, media, dan masyarakat. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting secara lebih optimal.
Menurut data Dinas Kesehatan Ciamis, dari total 81.095 anak, sebanyak 3.412 di antaranya mengalami stunting. Sementara itu, hasil pendataan keluarga yang dilakukan BKKBN pada 2021 menunjukkan bahwa dari 403.653 keluarga di Ciamis, sekitar 120.344 keluarga masuk dalam kategori berisiko stunting. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam mencapai target Indeks Pembangunan Gizi (IPG) dan Indeks Total Fertility Rate (TFR).
Dengan peluncuran buku pedoman GSM ini, diharapkan seluruh pihak terkait dapat berperan aktif dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Ciamis, sehingga angka prevalensi stunting dapat ditekan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.