Rutilahu Ciamis Dibenahi, Warga Dapat Harapan Baru

Renovasi Rutilahu di Ciamis

Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Ciamis terus dipercepat untuk menekan angka kemiskinan. Renovasi rumah menjadi fokus utama dalam menciptakan kehidupan layak bagi masyarakat.


Pemerintah Kabupaten Ciamis memprioritaskan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) demi meningkatkan kualitas hidup warganya. Hingga Maret 2025, tercatat 24.669 unit rumah tidak layak tersebar di berbagai pelosok Ciamis.


Langkah strategis ini menjadi bagian dari upaya mengentaskan kemiskinan melalui pendekatan dari hulu. Pemkab Ciamis menggandeng pemerintah pusat dan lembaga sosial agar program renovasi rumah berjalan efektif meski anggaran terbatas.


Renovasi Rumah Dilakukan Bertahap Setiap Tahun


Pemkab Ciamis menggelontorkan sekitar Rp1 miliar setiap tahun untuk membangun rumah layak huni bagi warga prasejahtera. Renovasi rumah dilakukan bertahap berdasarkan daftar prioritas dari pemerintah desa.


Feni Setiapriyana, Kabid Perumahan DPKP dan LH Ciamis, menjelaskan bahwa rumah layak harus aman secara struktur, sehat, dan memiliki ruang cukup bagi penghuninya. Ia menegaskan bahwa tiga kriteria itu menjadi dasar agar bantuan benar-benar memberi dampak jangka panjang.


Baca Juga: Normalisasi Sungai Citanduy Disepakati Usai Banjir Rendam Panumbangan Ciamis


Kolaborasi Desa Tingkatkan Akurasi Program


Pendataan rumah Rutilahu Ciamis melibatkan langsung desa-desa di seluruh wilayah. Pemerintah desa aktif mengusulkan nama warga yang membutuhkan renovasi rumah, sehingga program tepat sasaran.


Menurut Feni, pendekatan ini meningkatkan partisipasi warga sekaligus memperkuat rasa memiliki. Pemerintah tidak hanya membangun fisik rumah, tetapi juga memulihkan martabat dan semangat hidup warga miskin.


Program Provinsi Percepat Penghapusan Rumah Tidak Layak Huni


Pemprov Jawa Barat mengadopsi program serupa melalui gerakan “Bebenah Kampung”. Sabtu (3/5/2025), Gubernur Dedi Mulyadi meresmikan renovasi 500 rumah di Bandung bersama Menteri PKP Maruarar Sirait dan Yayasan Buddha Tzu Chi.


Program ini menekankan pendekatan holistik: rumah, kesehatan, dan pendidikan harus terpenuhi. Pemprov juga menyalurkan bantuan uang kontrakan Rp3 juta per keluarga selama renovasi rumah berlangsung, demi memastikan warga tetap tinggal dengan layak.


Rutilahu Ciamis Butuh Konsistensi dan Gotong Royong


Menteri Maruarar Sirait menilai keberhasilan program Rutilahu Ciamis dan “Bebenah Kampung” lahir dari semangat gotong royong dan kolaborasi nyata lintas sektor. Ia menekankan pentingnya keadilan sosial dalam setiap kebijakan pembangunan.


Jika pola ini terus dijaga, Rutilahu di Ciamis bukan hanya dapat dituntaskan, tapi juga memberi harapan baru bagi ribuan keluarga. Renovasi rumah bukan semata urusan fisik, melainkan kunci untuk membebaskan warga dari belenggu kemiskinan.

LihatTutupKomentar