Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ciamis, Hj. Kania Ernawati Herdiat, turun langsung meninjau warga yang terdampak banjir di Desa Sindangherang, Kecamatan Panumbangan, Jumat (14/3/2025). Dalam kunjungannya, ia memberikan dukungan moral sekaligus menyalurkan bantuan bagi para korban.
"Saya berharap bapak dan ibu semua tetap tabah menghadapi ujian ini. Semoga kondisi segera membaik dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa," ujar Kania kepada warga.
Selain memberi semangat, Kania juga menyerahkan bantuan berupa pakaian, perlengkapan ibadah, serta kebutuhan pokok. Ia berharap bantuan tersebut dapat sedikit meringankan beban warga yang terkena dampak banjir.
"Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat dan membantu warga untuk kembali bangkit," tambahnya.
Salah satu warga penerima bantuan mengungkapkan rasa harunya atas kepedulian Kania. "Kedatangan Ibu Kania sangat berarti bagi kami. Ini membuktikan bahwa beliau peduli dengan keadaan kami. Semoga kebaikan beliau mendapat balasan yang setimpal," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ratusan Rumah Terendam, Banjir Capai 2 Meter
Banjir yang melanda wilayah Panumbangan terjadi akibat luapan Sungai Citanduy setelah hujan deras mengguyur sejak Kamis (13/3/2025) sore. Air mulai masuk ke permukiman sekitar pukul 19.30 WIB dan terus naik hingga malam hari. Sejumlah warga harus mengungsi, bahkan ada yang dievakuasi oleh tim gabungan BPBD Ciamis, kepolisian, TNI, dan warga setempat.
Dari data yang dihimpun, empat desa terdampak banjir, yaitu Desa Kertaraharja (515 rumah), Sindangherang (3 rumah), Sindangmukti (6 rumah), dan Tanjungmulya. Di beberapa titik, ketinggian air mencapai hampir 2 meter, sementara di jalanan berkisar 30-50 sentimeter. Pada Jumat dini hari, banjir mulai surut dan warga perlahan kembali ke rumah masing-masing.
"Hujan deras dengan intensitas tinggi menjadi pemicu utama banjir ini. Ratusan rumah terdampak, namun tidak ada korban jiwa," jelas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani.
Selain merendam rumah, banjir juga mencemari sumber air bersih. PDAM Tirta Galuh pun segera menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah terdampak.
Normalisasi Sungai Belum Tuntas
Menurut Ani, program normalisasi Sungai Citanduy masih dalam proses. Dari total 5 kilometer yang direncanakan, baru sekitar 1,3 kilometer yang dikerjakan. Selain itu, tanggul di sepanjang sungai belum seluruhnya ditinggikan, sehingga ketika debit air meningkat, luapan pun tak terhindarkan.
"Ketika Citanduy meluap, air langsung menggenangi permukiman karena tanggul belum maksimal," ujarnya.
Selain banjir, hujan deras juga menyebabkan longsor dan pohon tumbang di beberapa kecamatan, termasuk Cisaga, Sukadana, Cijeungjing, dan Panumbangan. Pemerintah daerah terus memantau perkembangan cuaca dan mengimbau warga untuk tetap waspada.
Baca Juga: Bencana Longsor di Cihaurbeuti, Polri dan Warga Gotong Royong Pulihkan Akses Jalan
Ciamis Status Siaga Bencana Hingga Mei 2025
Berdasarkan edaran Gubernur Jawa Barat dan prediksi BMKG, wilayah Ciamis masih berstatus siaga bencana hingga 31 Mei 2025. Masyarakat diminta untuk tetap berhati-hati menghadapi potensi banjir, longsor, dan cuaca ekstrem.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Ciamis, Andang Firman Triyadi, menegaskan bahwa pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran Rp 20 miliar untuk penanganan bencana.
"Bencana bisa datang kapan saja. Kami terus mengevaluasi kebutuhan di lapangan. Jika anggaran kurang, akan ada tambahan," kata Andang Firman.
Andang juga mengaku turun langsung ke lokasi bencana untuk memastikan penanganan berjalan dengan baik. "Saya ingin melihat sendiri kondisi warga dan memberikan arahan yang dibutuhkan," pungkasnya.