Evaluasi Penanggulangan Stunting se-Jawa Barat di Ciamis - Kolaborasi multipihak untuk percepatan penurunan prevalensi stunting
Turut hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), Dinas Kesehatan, UP5A, serta para camat dan kepala desa. Keikutsertaan organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) turut memperkaya diskusi dari sudut pandang teknis medis.
Acara ini berfungsi sebagai platform evaluatif guna mengkaji efektivitas langkah-langkah penurunan stunting yang telah dijalankan, sekaligus memperkuat sinergi antarlembaga dalam mengatasi isu strategis yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia generasi penerus.
🏥 Program Pencegahan Stunting: Evaluasi ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan. Seperti penilaian poktan unggulan oleh DP2KBP3A, berbagai upaya dilakukan untuk memperkuat program Bangga Kencana dan ketahanan keluarga.
Pemangku Kepentingan yang Terlibat
Kegiatan evaluasi ini melibatkan berbagai pihak kunci yang memiliki peran strategis dalam penanggulangan stunting:
🏛️ Pemerintah Daerah
TPPS Kabupaten Ciamis
Dinas Kesehatan
DP2KBP3A
Camat & Kepala Desa
⚕️ Organisasi Profesi
Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
Persatuan Ahli Gizi (Persagi)
🤝 Lembaga Pendukung
UP5A
Tim Provinsi Jawa Barat
Stakeholder Lainnya
Komitmen Pemerintah Daerah
Dalam sambutannya, Dr. Andang Firman Triadi, MT., Sekretaris Daerah Ciamis yang juga menjabat sebagai Ketua TPPS Kabupaten, menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan pendampingan dari Tim Provinsi Jawa Barat.
"Atas nama Pemerintah Daerah dan TPPS Kabupaten Ciamis, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan pendampingan dari provinsi. Kontribusi ini sangat berharga untuk menyempurnakan strategi dan aksi nyata kita dalam menekan angka stunting."
Sementara itu, dr. Yoyo, Kepala DP2KBP3A Kabupaten Ciamis, menegaskan komitmen daerah dalam mendukung target nasional dan provinsi. Dengan strategi kolaborasi lintas sektor, penguatan intervensi gizi, serta optimalisasi peran TPPS hingga tingkat desa, Ciamis bertekad memastikan setiap anak dapat tumbuh secara optimal, sehat, cerdas, dan berdaya saing.
"Upaya pencegahan stunting adalah tanggung jawab kolektif, bukan hanya sektor kesehatan. Karena itu, momen monev ini sangat krusial untuk mengevaluasi capaian dan menyusun langkah perbaikan yang lebih terarah dan tepat sasaran."
👶 Inovasi Penanganan Stunting: Ciamis terus berinovasi dalam penanganan stunting. Seperti program Gerabah Stunting Manis yang inovatif, berbagai terobosan dilakukan untuk menangani masalah stunting secara holistik.
Strategi Penanggulangan Stunting
Melalui forum evaluasi ini, dikembangkan berbagai strategi terpadu untuk percepatan penurunan stunting:
🔍 Monitoring Terpadu
Evaluasi berkala program pencegahan stunting
🤝 Kolaborasi Lintas Sektor
Sinergi antar dinas dan organisasi profesi
🏘️ Intervensi Berbasis Desa
Penguatan TPPS hingga tingkat desa
📊 Data Berbasis Bukti
Pengambilan keputusan berdasarkan evidence
📍 Informasi Kegiatan
Acara: Monitoring & Evaluasi Terpadu Pencegahan Stunting
Tanggal: Kamis, 9 Oktober 2025
Tuan Rumah: Kabupaten Ciamis
Peserta: Seluruh Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
💡 Target Penurunan Stunting
- Prevalensi di Bawah 14% - Sesuai target nasional penurunan stunting
- Intervensi Spesifik - Fokus pada 1000 hari pertama kehidupan
- Konvergensi Program - Integrasi berbagai program terkait
- Penguatan Regulasi - Dukungan kebijakan yang komprehensif
Melalui forum ini, diharapkan lahir rekomendasi-rekomendasi berbasis bukti yang dapat mempercepat penurunan prevalensi stunting, tidak hanya di Ciamis, tetapi juga berkontribusi terhadap kesuksesan program secara keseluruhan di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Sinergi untuk Generasi Emas Indonesia
Keberhasilan Ciamis sebagai tuan rumah evaluasi penanggulangan stunting se-Jawa Barat menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam membangun generasi emas Indonesia. Dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, upaya penurunan stunting diharapkan dapat mencapai target yang ditetapkan.
Sinergi multipihak dan evaluasi berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing global.
