DP2KBP3A Ciamis Perkuat 120 Perempuan Kepala Keluarga dengan Pelatihan Kewirausahaan Modern

Pelatihan Perempuan Kepala Keluarga Ciamis - Program Pemberdayaan Ekonomi untuk 120 PEKKA

Helmi Lestari Sekretaris DP2KBP3A Ciamis - Komitmen terhadap program pemberdayaan perempuan kepala keluarga yang berkelanjutan

CIAMIS, JAWA BARAT – Sebanyak 120 perempuan kepala keluarga (PEKKA) di Kabupaten Ciamis mengikuti pelatihan pemberdayaan ekonomi yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A). Kegiatan berlangsung di Aula RM Linggarsari pada Rabu (8/10/2025), menandai komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan yang berperan sebagai tulang punggung keluarga.

Sekretaris DP2KBP3A Kabupaten Ciamis, Helmi Lestari, menyatakan bahwa pelatihan ini dirancang khusus untuk membekali peserta dengan keterampilan praktis. "Kami memberikan materi komprehensif meliputi sosialisasi perpajakan, pengenalan e-katalog bagi pelaku UMKM, serta motivasi kewirausahaan. Tujuannya agar para PEKKA mampu mengembangkan usaha secara mandiri dan berkelanjutan," jelas Helmi.

Program PEKKA Ciamis: Perjalanan 14 Tahun Memberdayakan Perempuan

Program pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga di Ciamis telah konsisten berjalan sejak tahun 2011. Hingga saat ini, telah terbentuk 42 kelompok PEKKA yang tersebar di berbagai kecamatan. Melalui pendampingan intensif, para anggota tidak hanya berbagi pengalaman tetapi juga mengembangkan berbagai usaha kreatif, termasuk kerajinan tangan yang memiliki nilai jual tinggi.

"Program ini merupakan implementasi kebijakan nasional terkait pemberdayaan perempuan. Target kami bukan sekadar membantu mereka bertahan hidup, tetapi mendorong peran aktif perempuan dalam berbagai sektor, mulai dari ekonomi, sosial, budaya, hingga politik."

- Elis Lismayani, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak DP2KBP3A Ciamis

Pendekatan Holistik: Dari Digitalisasi hingga Hukum Bisnis

Pelatihan ini menghadirkan pendekatan holistik dengan materi yang disesuaikan kebutuhan zaman. Selain materi dasar kewirausahaan, peserta juga mendapatkan pembekalan mengenai berbagai aspek penting:

💻 Adaptasi Teknologi

Pemanfaatan platform digital untuk pemasaran dan manajemen usaha

⚖️ Hukum Bisnis

Pemahaman regulasi usaha mikro dan aspek legal UMKM

📊 E-Katalog

Strategi penetrasi pasar melalui platform e-katalog pemerintah

💰 Manajemen Keuangan

Pengelolaan keuangan keluarga dan usaha secara profesional

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari 42 kelompok PEKKA beserta pendamping dari Penyuluh KB (PKB), Tim Penggerak KB (TKB), dan Petugas Lapangan KB (PLKB).

Perempuan Kepala Keluarga sebagai Agen Perubahan

Elis Lismayani menekankan bahwa perempuan kepala keluarga memainkan peran strategis sebagai agen perubahan di tingkat keluarga dan masyarakat. "Mereka tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi, tetapi juga membawa transformasi dalam pola asuh, nilai-nilai keluarga, dan kebiasaan di rumah. Secara nyata, mereka adalah penggerak perubahan dari tingkat paling dasar," pungkas Elis.

📍 Informasi Kegiatan

Peserta: 120 Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA)

Lokasi: Aula RM Linggarsari, Ciamis

Tanggal: Rabu, 8 Oktober 2025

Penyelenggara: DP2KBP3A Kabupaten Ciamis

💡 Dampak Positif Program PEKKA

  1. Kemandirian Ekonomi - Meningkatkan pendapatan keluarga melalui usaha produktif
  2. Penguatan Jaringan - Membangun komunitas saling mendukung antar perempuan
  3. Peningkatan Kapasitas - Menguasai keterampilan digital dan manajemen usaha
  4. Peran Strategis - Menjadi agen perubahan di tingkat keluarga dan masyarakat

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para perempuan kepala keluarga di Ciamis dapat mengoptimalkan potensi diri, mengembangkan usaha produktif, dan menjadi contoh inspiratif bagi perempuan lainnya dalam membangun ketahanan keluarga dan masyarakat.

Investasi Masa Depan melalui Pemberdayaan Perempuan

Program pelatihan PEKKA di Ciamis bukan sekadar kegiatan temporer, melainkan investasi strategis dalam membangun ketahanan keluarga dan masyarakat. Dengan memberdayakan perempuan kepala keluarga, pemerintah daerah menciptakan ripple effect positif yang akan dirasakan oleh generasi berikutnya.

Perempuan yang mandiri secara ekonomi menjadi fondasi kuat bagi pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.

LihatTutupKomentar