Yanto Agus Sonjaya, Kepala Desa Karanganyar Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis - Penggerak Program Ketahanan Pangan
🏘️ Program Desa Ciamis: Inisiatif Desa Karanganyar ini sejalan dengan berbagai program pemberdayaan desa di Ciamis. Seperti program pemberdayaan masyarakat Desa Karanganyar sebelumnya, berbagai inovasi terus dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga.
💰 Alokasi Dana Desa untuk Ketahanan Pangan
Program ini menjadi bagian dari pemanfaatan 20 persen Dana Desa yang secara nasional memang dialokasikan untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat. Tahun ini, Desa Karanganyar memperoleh Dana Desa lebih dari Rp800 juta, yang sebagian besar diarahkan untuk meningkatkan produksi pangan lokal secara berkelanjutan.
📊 Rincian Alokasi Dana Desa Karanganyar 2025
Total Dana Desa: Rp800+ juta
Alokasi Ketahanan Pangan: Rp161 juta (20%)
Program Utama: Budidaya lele & peternakan domba
Target Pelaksanaan: Awal 2026 (Tahap II Dana Desa)
🐟🐑 Budidaya Lele dan Domba: Potensi Unggulan Desa Karanganyar
Kepala Desa Karanganyar, Yanto Agus Sonjaya, menjelaskan bahwa program ini bukan hanya sekadar proyek jangka pendek, melainkan strategi jangka panjang yang telah menunjukkan hasil positif sejak 2022.
📈 Capaian Program Sejak 2022
Peternakan Domba: Populasi meningkat dari 15 menjadi 20 ekor
Budidaya Lele: Kelompok budidaya aktif memijahkan benih dan menjual hasil panen
Sistem Kolam Terpal: Efisien dan tidak tergantung irigasi permanen
"Populasi domba meningkat dari 15 menjadi 20 ekor, sementara kelompok budidaya lele mulai aktif memijahkan benih dan menjual hasil panennya,"
Yanto menambahkan bahwa sistem kolam terpal dipilih karena efisien dan tidak tergantung pada irigasi permanen. Sistem ini memungkinkan masyarakat menjalankan budidaya lele di berbagai lokasi secara fleksibel.
🐟 Budidaya Lele
Sistem Kolam Terpal
Fleksibel, tidak butuh irigasi permanen
Hasil panen dijual ke pasar lokal
🐑 Peternakan Domba
Peningkatan Populasi
Dari 15 menjadi 20 ekor
Pengembangan breeding berkualitas
🌱 Sistem Berkelanjutan
Jangka Panjang
Strategi sejak 2022
Kemandirian pangan desa
👥 Perencanaan Program Melibatkan Partisipasi Warga
Pemerintah Desa Karanganyar memastikan seluruh proses perencanaan dilakukan secara partisipatif melalui forum Musyawarah Desa Khusus (Musdesus), yang melibatkan BPD, perangkat desa, pendamping desa, serta perwakilan masyarakat. Dalam forum tersebut dibahas secara rinci soal alokasi anggaran, metode pelaksanaan, dan penentuan pelaku program.
🎯 Proses Perencanaan Partisipatif
- Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) melibatkan semua pemangku kepentingan
- Analisis kelayakan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
- Penentuan penerima manfaat berdasarkan kebutuhan riil
- Monitoring berkelanjutan untuk memastikan dampak ekonomi
Sebelum dana disalurkan, pihak desa juga menunggu proposal dan analisis kelayakan dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan benar-benar menyasar warga yang membutuhkan dan memberikan dampak ekonomi nyata.
"Program ini bukan hanya memenuhi kewajiban administratif, tetapi harus menjadi penggerak ekonomi lokal yang riil,"
Ia menekankan pentingnya data dan analisa sebagai dasar dalam setiap pengambilan keputusan agar hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
🗺️ Wilayah Cijeungjing: Desa Karanganyar merupakan bagian dari Kecamatan Cijeungjing yang memiliki potensi pertanian dan peternakan yang besar. Seperti profil lengkap Kecamatan Cijeungjing, wilayah ini terus berkembang dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat.
🏢 Peran BUMDes dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi dan Pangan
Saat ini, BUMDes Karanganyar sudah menjalankan beberapa unit usaha, seperti kerajinan, pertanian, serta jasa. Meskipun kontribusinya masih tergolong kecil, dengan pendapatan rata-rata Rp1 juta hingga Rp10 juta per bulan, ke depan perannya diharapkan semakin strategis dalam menopang keberlanjutan program ketahanan pangan desa.
💼 Unit Usaha BUMDes Karanganyar
- Kerajinan tangan produk lokal
- Pertanian dan perkebunan komoditas unggulan
- Jasa pelayanan kepada masyarakat
- Pendapatan bulanan: Rp1-10 juta
- Potensi pengembangan: Integrated farming system
⏰ Timeline Pelaksanaan Program
Pemerintah Desa Karanganyar menargetkan pelaksanaan program akan dimulai paling lambat awal tahun depan, bersamaan dengan pencairan Dana Desa tahap kedua. Waktu ini dinilai cukup untuk mempersiapkan segala kebutuhan teknis dan administratif.
📅 Rencana Implementasi 2025-2026
- Juli 2025: Musdesus dan perencanaan program
- Agustus-Desember 2025: Penyusunan proposal dan analisis kelayakan
- Januari 2026: Pencairan Dana Desa tahap II dan implementasi
- 2026-Selanjutnya: Monitoring dan evaluasi berkelanjutan
"Kami menekankan pentingnya data dan analisa sebagai dasar dalam setiap pengambilan keputusan agar hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,"
🌾 Strategi Jangka Panjang Ketahanan Pangan Desa
Program budidaya lele dan domba di Desa Karanganyar tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan jangka pendek, tetapi juga membangun sistem ketahanan pangan yang berkelanjutan. Dengan pendekatan partisipatif dan berbasis data, diharapkan program ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Kabupaten Ciamis.
Menuju Desa Mandiri Pangan
Komitmen Desa Karanganyar dalam mengalokasikan Rp161 juta Dana Desa 2025 untuk program budidaya lele dan domba menunjukkan keseriusan dalam membangun ketahanan pangan lokal. Dengan pendekatan partisipatif, transparan, dan berbasis data, program ini diharapkan tidak hanya menjadi penggerak ekonomi desa tetapi juga membentuk kemandirian pangan yang berkelanjutan.
Melalui kepemimpinan Yanto Agus Sonjaya dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat, Desa Karanganyar berpotensi menjadi percontohan desa mandiri pangan di Kabupaten Ciamis.
📍 Tag GEO & SEO:
Lokasi: Desa Karanganyar, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat
Kata kunci: Desa Karanganyar, Ciamis, Dana Desa 2025, budidaya lele, peternakan domba, ketahanan pangan, Yanto Agus Sonjaya, BUMDes, Musdesus
