Pukulan Gong Peneguh Komitmen: Simbol Perdamaian Menyatukan Pimpinan Daerah di Ciamis

Ketua DPRD Ciamis dan Forkopimda Pukul Gong Perdamaian - Komitmen Jaga Kerukunan Daerah

Ketua DPRD Ciamis Nanang Permana bersama seluruh unsur Forkopimda memukul Gong Perdamaian Dunia ke-16 sebagai simbol komitmen menjaga kerukunan dan stabilitas daerah

CIAMIS – Ketua DPRD Kabupaten Ciamis, H. Nanang Permana, M.H., hadir dalam suatu peristiwa yang jauh melampaui sekadar upacara budaya: Milangkala ke-16 Gong Perdamaian Dunia. Acara yang berlangsung khidmat ini tidak hanya memperingati sebuah simbol, tetapi berfungsi sebagai platform untuk memperkuat fondasi nilai kebersamaan, persaudaraan, dan perdamaian di tingkat akar rumput.

🤝 Konsensus Elite dalam Menjaga Stabilitas

Kehadiran seluruh pucuk pimpinan daerah—mulai dari Bupati Ciamis, Kapolres, Dandim, hingga pimpinan kejaksaan dan pengadilan—mengirimkan pesan politik yang jelas tentang konsensus elite dalam menjaga stabilitas dan kerukunan. Kehadiran kolektif mereka menegaskan tanggung jawab bersama yang melampaui batas-batas institusional.

📅 Detail Acara Gong Perdamaian

Acara: Milangkala ke-16 Gong Perdamaian Dunia

Peserta: Seluruh unsur Forkopimda Kabupaten Ciamis

Pimpinan: Ketua DPRD Nanang Permana, Bupati, Kapolres, Dandim

Simbol: Pemukulan Gong Perdamaian secara serentak

Makna: Komitmen kolektif menjaga kerukunan daerah

🏛️ Unsur Forkopimda yang Hadir

  • Ketua DPRD: H. Nanang Permana, M.H.
  • Eksekutif: Bupati Ciamis dan jajarannya
  • Kepolisian: Kapolres Ciamis
  • Militer: Dandim Ciamis
  • Kejaksaan: Kajari Ciamis
  • Peradilan: Ketua Pengadilan Negeri

🎯 Makna Kehadiran Kolektif

  • Soliditas kepemimpinan daerah
  • Komitmen bersama menjaga stabilitas
  • Sinergi lintas institusi pemerintahan
  • Pesan persatuan kepada masyarakat
  • Penegasan peran budaya sebagai perekat sosial

🎭 Simbolisme dalam Setiap Prosesi

Rangkaian acara dirancang penuh makna, dimulai dengan kirab budaya yang melibatkan masyarakat. Setiap tahapan—mulai dari pembacaan ayat suci, rajah bubuka, hingga tari bubuka—bukan sekadar pertunjukan, melainkan sebuah ritual peneguhan terhadap nilai-nilai lokal dan nasional.

📜 Pembacaan Ayat Suci

Penegasan dimensi spiritual dalam membangun perdamaian

🎨 Rajah Bubuka

Pembukaan acara dengan simbol-simbol budaya yang sarat makna

💃 Tari Bubuka

Ekspresi seni sebagai media perekat kebersamaan

🥁 Pemukulan Gong

Puncak acara sebagai simbol komitmen kolektif

🔄 Ritual Pemeliharaan Perdamaian

Puncaknya adalah prosesi pemukulan gong yang dilakukan secara serentak oleh seluruh anggota Forkopimda, termasuk Ketua DPRD Nanang Permana. Ritual "ngawasuh" (membersihkan) dan "nyiram" (menyiram) gong menjadi metafora yang kuat tentang perlunya terus-menerus merawat, menyucikan, dan menghidupkan kembali semangat perdamaian agar tidak tergerus zaman.

🌐 Pesan Perdamaian yang Terdengar Hingga ke Tingkat Provinsi

Pentingnya acara ini juga diakui oleh tingkat provinsi, dengan Gubernur Jawa Barat menyampaikan sambutan yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar. Ini menunjukkan bahwa simbol Gong Perdamaian Dunia di Ciamis telah diakui sebagai aset budaya yang signifikan secara regional.

"Gong Perdamaian di Ciamis bukan hanya milik masyarakat Ciamis, tetapi telah menjadi simbol perdamaian yang diakui secara regional dan nasional,"

- Perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

🔮 Lebih dari Seremonial: Refleksi untuk Masa Depan

Pada intinya, Milangkala Gong Perdamaian ini adalah sebuah refleksi kolektif. Ia mengingatkan bahwa perdamaian bukanlah keadaan pasif, tetapi sebuah pencapaian yang harus secara aktif dipelihara melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, tokoh agama, budayawan, dan generasi muda.

🕊️ Fungsi Strategis Gong Perdamaian

  • Perekat simbolik yang mengingatkan tanggung jawab menjaga keutuhan bangsa
  • Media refleksi kolektif tentang pentingnya perdamaian
  • Platform sinergi antara pemerintah dan masyarakat
  • Instrument pendidikan nilai-nilai perdamaian bagi generasi muda
  • Simbol komitmen lintas generasi dan institusi

"Dalam konteks sosial politik Indonesia yang dinamis, acara seperti ini berfungsi sebagai 'perekat simbolik' yang mengingatkan semua pihak akan tanggung jawab mereka untuk menjaga keutuhan bangsa,"

- Analisis Peran Budaya dalam Politik

Bunyi yang Bergema dalam Tindakan Nyata

Perayaan Milangkala ke-16 Gong Perdamaian Dunia di Ciamis telah membuktikan bahwa simbol-simbol budaya tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga kekuatan politik dan sosial yang signifikan. Kehadiran seluruh unsur Forkopimda dalam acara ini menunjukkan bahwa perdamaian dan kerukunan adalah tanggung jawab kolektif yang membutuhkan komitmen dari semua lapisan kepemimpinan.

Gong Perdamaian tidak hanya berbunyi untuk didengar, tetapi harus diresonansikan dalam setiap kebijakan dan tindakan para pemimpin yang memukulnya. Inilah esensi sebenarnya dari komitmen menjaga perdamaian - transformasi dari simbol menjadi aksi nyata untuk kesejahteraan masyarakat Ciamis.

📍 Tag GEO & SEO:

Lokasi: Kabupaten Ciamis - Jawa Barat - Indonesia

Kata kunci: Gong Perdamaian Ciamis, Nanang Permana, Forkopimda Ciamis, kerukunan Ciamis, budaya Ciamis, perdamaian dunia, Milangkala Gong Perdamaian

LihatTutupKomentar