Ciamis dan Pertaruhan Ingatan Kolektif: Upaya Menyelamatkan Sembilan Museum dari Senyap Zaman

Keraton Selagangga Ciamis - Museum Budaya Galuh yang Menyimpan Sejarah Tatar Galuh

Keraton Selagangga di Ciamis menjadi salah satu situs budaya yang merekam sejarah dan identitas Galuh, sekaligus bagian dari upaya pelestarian warisan lokal

Di tengah derasnya modernisasi, ketika ruang digital menelan perhatian anak muda dan ritme ekonomi menggeser cara kita memandang masa lalu, museum menghadapi pertanyaan sederhana namun mendesak: apa yang masih tersisa jika jejak sejarah hilang satu per satu? Bagi Kabupaten Ciamis, Jawa Barat—wilayah yang pernah menjadi pusat peradaban Galuh—pertanyaan itu kini menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah.

Langkah Strategis Pemkab Ciamis Menyelamatkan Museum

Meski mengantongi kekayaan budaya yang dalam, kenyataannya masih banyak warga Tatar Galuh tak menyadari bahwa kabupatennya menyimpan sembilan museum yang tersebar di beberapa kecamatan. Sebagian bahkan tidak pernah mendengar namanya.

Di saat banyak daerah berlomba membangun pusat belanja dan wahana hiburan, Ciamis memilih mengambil langkah yang lebih senyap namun strategis: menyelamatkan museumnya.

Registrasi Nasional Museum

Tahun 2025: Titik balik pendaftaran museum ke Kementerian Kebudayaan RI

Disbudpora Ciamis: Pelaksana teknis registrasi museum

Tujuan: Standar pengelolaan dan pengakuan nasional

Museum Tersertifikasi

Museum Galuh Pakuan: Sudah mengantongi Nomor Pendaftaran Nasional Museum

Museum Galuh Cisaga: Masuk ekosistem museum nasional

Dukungan Pusat: Membuka akses program dan anggaran

Proses Registrasi Museum

Eman Hermansyah – Kabid Kebudayaan Disbudpora Ciamis yang memimpin proses pendataan dan registrasi museum di Kabupaten Ciamis.

"Dari hasil pendataan, ada sembilan site museum yang memenuhi kriteria," ujarnya, Jumat (28/11/2025).

Sembilan Museum Warisan Budaya Galuh

Kesembilan museum itu mencerminkan rentang sejarah Tatar Galuh: dari jejak kerajaan, situs arkeologis, hingga koleksi fosil yang jarang dibahas. Inilah daftar warisan ingatan kolektif yang terancam terlupakan:

  1. Museum Fosil Tambaksari – Menyimpan koleksi fosil purbakala
  2. Museum Situs Karangkamulyan – Situs arkeologi bersejarah
  3. Bumi Alit Panjalu – Warisan budaya Panjalu
  4. Museum Galuh – Pusat informasi peradaban Galuh
  5. Museum Galuh Pakuan Jambansari – Sudah tersertifikasi NPNM
  6. Museum Bale Bandung – Koleksi budaya Sunda
  7. Museum Galuh Imbanagara – Sejarah lokal Imbanagara
  8. Museum Universitas Galuh – Koleksi akademik dan budaya
  9. Museum Ki Sunda Singaperbangsa – Tokoh budaya Sunda

Museum dalam Proses Verifikasi

Tiga museum tambahan kini sedang dalam proses verifikasi untuk memastikan kelayakan dan standar pengelolaan:

  • Museum Fosil Tambaksari
  • Situs Karangkamulyan
  • Museum Universitas Galuh

"Dari hasil pendataan, ada sembilan site museum yang memenuhi kriteria. Ciamis sebenarnya memiliki museum hingga tingkat desa, namun tak semuanya memenuhi kriteria registrasi nasional."

– Eman Hermansyah, Kabid Kebudayaan Disbudpora Ciamis

Pentingnya Registrasi Nasional bagi Museum

Registrasi bukan sekadar formalitas birokrasi. Dengan terdaftar secara nasional, museum-museum di Ciamis memperoleh pengakuan resmi sekaligus peluang akses anggaran dan program revitalisasi dari pemerintah pusat.

Manfaat Registrasi Nasional

  • Pengakuan Resmi: Status museum diakui secara nasional
  • Akses Anggaran: Peluang mendapatkan dukungan pendanaan dari pusat
  • Program Revitalisasi: Akses program pengembangan dan pelestarian
  • Standar Pengelolaan: Pedoman baku untuk tata kelola museum
  • Jaringan Nasional: Menjadi bagian dari ekosistem museum Indonesia
"Pemerintah daerah akan mendapat peluang dukungan program atau anggaran dari pusat untuk pengembangan museum." – Eman Hermansyah, Kabid Kebudayaan Disbudpora Ciamis

Tantangan Utama: Ketidaktahuan Publik

Masalah terbesar bukan pada koleksi, melainkan ketidaktahuan publik. Museum Ciamis sering kali berada dalam posisi paradoks: kaya isi, tetapi miskin sorotan.

Strategi Pengenalan Museum kepada Masyarakat

  • Media Sosial: Memanfaatkan platform digital untuk publikasi
  • Kanal Informasi Daerah: Integrasi dengan sistem informasi pemkab
  • Kerja Sama Sekolah: Kunjungan edukatif bagi pelajar
  • Publikasi Konten: Menghadirkan konten menarik tentang koleksi museum
  • Event Budaya: Mengintegrasikan museum dalam kegiatan budaya

"Kami terus berupaya mengenalkan kembali museum kepada masyarakat. Museum dianggap sebagai ruang edukasi yang bisa menanamkan kembali kebanggaan pada leluhur Galuh."

– Eman Hermansyah, Kabid Kebudayaan Disbudpora Ciamis

Membangun Kembali Jalur Pengetahuan Sejarah

Pemerintah berharap kunjungan pelajar bisa menjadi pintu awal menghidupkan museum kembali. Sejarawan daerah telah lama menekankan bahwa ruang-ruang budaya ini dapat menjadi sandaran identitas, terutama bagi generasi yang sering mengakses sejarah lewat potongan viral—bukan lewat pemahaman mendalam.

Museum-museum Ciamis bukan sekadar tempat menyimpan artefak, melainkan ruang perenungan: tentang asal-usul, tentang kekuasaan yang berpindah, tentang kehidupan nenek moyang Tatar Galuh.

Menyelamatkan Masa Lalu untuk Masa Depan Ciamis

Dalam era di mana ingatan bisa hilang sebesar tekanan ibu jari di layar ponsel, langkah Pemkab Ciamis menyelamatkan museumnya adalah pengingat bahwa masa depan tanpa masa lalu hanya menyisakan ruang hampa. Registrasi nasional sembilan museum bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menghidupkan kembali kesadaran sejarah masyarakat Kabupaten Ciamis.

Upaya melalui Disbudpora ini membuktikan bahwa di tengah gempuran modernisasi, Ciamis tetap berkomitmen menjaga warisan leluhur Galuh. Museum-museum ini tidak hanya menyimpan artefak, tetapi menjadi jendela bagi generasi muda untuk memahami akar budaya mereka, membangun identitas yang kuat di tengah arus globalisasi yang tak terbendung.

LihatTutupKomentar