Sejarah Desa Cibadak: Dari Dusun Kecil hingga Desa Mandiri di Jantung Kecamatan Banjarsari

Sejarah Kantor Desa Cibadak Ciamis - Jejak Pemekaran dan Perkembangan Pemerintahan Desa

Kantor Desa Cibadak Ciamis - Simbol perkembangan pemerintahan desa dari masa pemekaran hingga era modern

CIAMISDesa Cibadak di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, menyimpan jejak sejarah yang tidak bisa dilepaskan dari dinamika pemekaran wilayah di masa lalu. Desa ini lahir dari proses panjang yang berakar pada keberadaan Desa Banjarsari sebagai desa induk. Pada masa itu, Banjarsari membawahi sejumlah dusun yang kemudian berkembang pesat dan mendorong perubahan struktur pemerintahan desa.

Lahir dari Pemekaran Desa Banjarsari

Pemekaran wilayah yang berlangsung pada tahun 1980 menjadi titik penting dalam perjalanan Desa Cibadak. Dari proses tersebut, lahirlah dua desa baru: Desa Cibadak dan Desa Banjarsari sebagai desa pemekaran. Nama "Cibadak" diambil dari sebuah dusun lama yang sudah dikenal masyarakat, sehingga memiliki keterikatan kuat dengan identitas sosial dan budaya setempat.

Proses Pemekaran 1980

  • Tahun: 1980
  • Desa Induk: Desa Banjarsari
  • Desa Hasil Pemekaran: Desa Cibadak dan Desa Banjarsari (pemekaran)
  • Asal Nama: Diambil dari nama dusun lama "Cibadak"
  • Signifikansi: Titik awal tata kelola pemerintahan mandiri

Batas Wilayah Desa Cibadak

  • Utara: Desa Banjarsari
  • Timur: Desa Ratawangi
  • Selatan: Desa Kawasen / Desa Langkapsari
  • Barat: Desa Banjarsari / Desa Sukasari

Penetapan batas wilayah pun dilakukan untuk mengukuhkan identitas desa baru. Pembentukan ini menandai fase baru penyelenggaraan tata kelola pemerintahan dan kehidupan sosial masyarakat.

Pemekaran Tahap Kedua

Hanya empat tahun berselang, pada 1984, Desa Cibadak kembali mengalami pemekaran wilayah. Dari desa ini kemudian lahir Desa Ciherang, menjadikannya desa induk dari pemekaran tahap kedua.

Kepala Desa Periode Awal

Komarudin (1982–1984) – Kepala Desa Cibadak pertama yang kemudian memilih untuk memimpin Desa Ciherang sebagai kepala desa pertama hasil pemekaran tahap kedua.

Masa Transisi

Edi Suhendi, Pjs (1984–1985) – Pejabat Sementara yang mengisi kekosongan jabatan setelah Komarudin pindah ke Desa Ciherang, memastikan kelangsungan pemerintahan desa.

Saat itu, Kepala Desa Cibadak, Komarudin, memilih untuk memimpin Desa Ciherang sebagai kepala desa pertama. Keputusan itu meninggalkan kekosongan jabatan di Cibadak yang kemudian diisi oleh Pejakat Sementara (Pjs), Edi Suhendi.

Kepemimpinan dari Masa ke Masa

Perjalanan panjang Desa Cibadak juga ditandai dengan pergantian kepemimpinan yang berpengaruh pada arah pembangunan.

Linimasa Kepemimpinan Desa Cibadak

1982-1984

Komarudin

Periode awal pasca pemekaran, kemudian memimpin Desa Ciherang sebagai kepala desa pertama

1984-1985

Edi Suhendi, Pjs

Masa transisi kepemimpinan setelah Komarudin pindah ke Desa Ciherang

1985-1993

Tohir Iswandi

Masa stabilisasi pemerintahan dan konsolidasi pasca pemekaran

1994-2001

Nahirun

Periode konsolidasi pembangunan dan penguatan kelembagaan desa

2002-2007

Muhammad Haesuni, SE

Era profesionalisasi administrasi dan modernisasi tata kelola

2008-2013

H. Oleh

Penguatan kelembagaan desa dan peningkatan pelayanan masyarakat

2013

Enceng Nurulhuda, Pjs

Masa singkat transisi kepemimpinan

2013-2019

Olis Nurholis, S.Sos

Modernisasi tata kelola desa dan adaptasi teknologi

2019-2020

H. Wahyudin, Pjs

Persiapan kepemimpinan baru dan kontinuitas pemerintahan

2020-2021

Iyon Zain Trio Mulyono, Pjs

Masa pandemi dan adaptasi pemerintahan desa

2021-Sekarang

Margo Suwono, S.Pd.I

Kepemimpinan era kontemporer dengan fokus pembangunan berkelanjutan

Rentetan kepemimpinan tersebut mempengaruhi perkembangan pembangunan, administrasi, dan pelayanan masyarakat hingga Desa Cibadak tumbuh seperti sekarang.

Identitas yang Terbentuk dari Sejarah

Warisan Sejarah dan Identitas Desa Cibadak

  • Asal usul nama: Terinspirasi dari dusun lama yang memiliki makna historis
  • Jejak pemekaran: Bukti dinamika perkembangan wilayah dan pemerintahan
  • Kontinuitas kepemimpinan: Rantai sejarah dari generasi ke generasi
  • Adaptasi perubahan: Kemampuan beradaptasi dengan perkembangan zaman
  • Integrasi sosial: Penyatuan identitas dari berbagai unsur masyarakat

Kini, Desa Cibadak bukan hanya sekadar wilayah administratif, tetapi merupakan ruang hidup masyarakat yang kuat secara sosial, historis, dan kultural. Warisan sejarah pemekaran dan kepemimpinan yang panjang telah membentuk karakter desa yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Cibadak: Jejak Sejarah yang Terus Berkembang dalam Dinamika Zaman

Perjalanan sejarah Desa Cibadak dari proses pemekaran Desa Banjarsari pada tahun 1980 hingga kepemimpinan Margo Suwono, S.Pd.I saat ini, mencerminkan dinamika perkembangan pemerintahan desa di Kabupaten Ciamis. Setiap fase kepemimpinan telah memberikan kontribusi dalam membentuk karakter dan identitas desa yang mandiri, adaptif, dan berorientasi pada kemajuan.

Dari akar sejarah yang dalam, Desa Cibadak terus bertransformasi menghadapi tantangan zaman, sambil tetap menjaga warisan nilai-nilai lokal yang menjadi pondasi kehidupan masyarakatnya dalam membangun masa depan yang lebih baik.

LihatTutupKomentar